--- Penulis: Akira Higashiyama ---
--- Ilustrasi: Masashi Kishimoto ---
--- Novel Kakashi Hiden Chapter 04 by R A P ---
Pukul 11.35 siang di ruangan Hokage desa Konohagakure, sepucuk surat dibubuhkan pada pada sebuah anak panah yang ditembakkan. Permintaan yang tertulis di surat itu sama persis dengan yang disampaikan pada penumpang Tobishachimaru lima menit yang lalu. Sebagai tambahan, para pelaku penyerangan mengungkapkan bagaimana caranya mereka berhasil masuk ke kapal tersebut. Tsunade, yang dalam kejadian itu sedang berada di ruang Hokage, langsung merespon dan mencari tahu kebenaran surat tersebut.
Pasca berakhirnya Perang Dunia Shinobi Keempat, sebuah stasiun radio baru dibangun untuk menjaga komunikasi dengan Negeri Ombak. Teknologi radio ini memungkinkan mereka untuk melacak lokasi yang tertera di surat tadi.
Dari hasil pencarian, mereka menemukan ada 12 orang yang sedang terikat dan kehilangan semua harta bendanya. Kemungkinan besar, mereka adalah para pengunjung yang diundang dan seharusnya ikut ke dalam penerbangan Tobishachimaru. Mereka semua berada di dekat plaza dimana upacara penerbangan tersebut dilangsungkan, tetapi dalam kondisi terkurung di sebuah kabin.
Kini, waktu yang tersisa kurang dari dua puluh menit menjelang tengah hari.
“Dengan kata lain, apa yang tertulis di surat itu bukanlah lelucon belaka.” Mereka mencocokkan frekuensi gelombang radio ke Shizune, dan Tsunade mengirim informasi tersebut kepada Shikamaru yang sedang berada di Houzukijyou. ”Sialan, apa yang sebaiknya dilakukan?”
“Jadi, akankah kau melepaskan Garyo?” ucap Shikamaru di radio. ”Bagaimanapun, aku juga tidak tahu terlalu banyak tentang Aliansi Armament (Persenjataan), tapi jika kau menelan menuruti permintaan orang seperti mereka bahkan hanya sekali ini, orang lain yang akan melakukan hal yang sama akan berdatangan.”
“Lalu, apa yang harus kita lakukan dengan nyawa 57 penumpang tersebut?” tanya Tsunade kebingungan.
“Lebih lanjut lagi, jika kita secara semena-mena melepaskan tahanan atas nama Konoha, desa-desa lain tidak akan tinggal diam.” respon Shikamaru.
“Dalam keadaan seperti ini, jangan mengatakan hal seperti itu!” Tsunade mulai emosi.
“Sedikit... Tolong tenang sedikit, Tsunade-sama... Setidaknya, tolong coba dan usahakan agar Naruto tidak tahu tentang hal ini. Karena si idiot ini, tanpa memikirkan konsekuensinya, akan pergi sendiri untuk menyelesaikannya.” imbuh Shikamaru.
“Ahh, aku mengerti.” respon Tsunade.
Kali ini, ada suara lain yang terdengar dari radio Tsunade.
“Ern, maaf Tsunade-sama... Ini Lee.” ucap Lee.
“Ada apa, Lee?” tanya Tsunade.
“Err... sejujurnya....” ucapan Lee terhenti.
“Apa? Jika ada yang ingin kau katakan, cepat katakan!” Tsunade memasang raut serius.
“Baik.. Sejujurnya, Guy-sensei dan Kakashi-sensei sedang berada di Tobishachimaru.” ucap Lee.
“Apa kau bilang?” Tsunade terkejut.
“Guy-sensei bilang, tak peduli apapun yang terjadi, Ia ingin menaiki kapal itu... Jadi, hari ini aku secara diam-diam menemaninya. Kakashi-sensei kemudian mengejarnya... Aku minta maaf.” jelas Lee.
“Orang itu...” suara Tsunade bergetar dengan amarah. “Tidak bisa dimaafkan!”
“Apa kau serius... Lee?” mata Shikamaru segera tertuju ke Ino. ”Jika seperti itu... Yeah.” Ino mengangguk. “Akan kucoba untuk berbicara dengan Shintenshin no Jutsu (Teknik Perpindahan Jiwa-Raga).”
Tsunade menutup matanya. Di tengah keadaan sunyi ini, hanya suara gemerisik yang terdengar dari radio itu.
“Shizune!” Tsunade memberi perintah segera setelah Ia membuka matanya. “Segera kumpulkan semua shinobi yang tersisa di desa, kecuali Naruto.”
--- Bersambung ke Novel Kakashi Hiden Chapter 05 ---
[Catt]
• Panjang setiap chapter berbeda-beda. Chapter kali ini hanya berisi 3 halaman saja, baik versi RAW (japanese version) ataupun english version, makanya hanya sedikit.
• Pengingat : Tim Ino-Shika-Chou dan Tim Guy sedang berjaga di Houzukijyou, seperti yang disebutkan pada chapter prolog.
• Belum jelas kepada siapa Ino akan berkomunikasi (untuk sekarang).
No comments:
Post a Comment