NOVEL KAKASHI HIDEN BAHASA INDONESIA - CHAPTER 05 "Eksekusi"
--- Penulis: Akira Higashiyama ---
--- Ilustrasi: Masashi Kishimoto ---
--- Novel Kakashi Hiden Chapter 05 by R A P ---
そ の せ い で 傷 の あ る ほ う の 眼 尻 が 切 れ て, 血 が 滴 っ た.
Akibatnya, Kakashi mengalami luka-luka di sisi sudut matanya. Darah mulai menetes.
そ れ だ け で は, 終 わ ら な い.
Tidak hanya itu, mereka belum selesai.
リーダーが後ろに回り込み、縄の縛り具合をたしかめた。次の瞬間、右手の人差し指に激痛が走った。
Pemimpin berjalan melingkari Kakashi untuk memeriksa tali yang mengikatnya. Detik berikutnya, Kakashi merasakan sakit di jari telunjuk tangan kanannya.
ゴ キ ッ!
Gokii! (/Krek!)
骨 の 折 れ る 音 が, は っ き り 聞 こ え た.
Suara patah tulang itu terdengar jelas.
「ぐ あ っ!」
"Huaa!"
思わずのけぞったカカシを掴まえると、リーダーは左手の人差し指も、造作なくへし折ったのだった。
Tanpa disadari, terlihat dari punggung Kakashi, pemimpin musuh mematahkan jari telunjuk tangan kiri (Kakashi).
バ キ ッ!
Bakii ~ (/Krakkkkk!)
「ぐ は っ!」
"Guhaa!"
Dari belakang, Kakashi mendengar suara puas, menganggap seperti tidak terjadi apa-apa. Sekarang dia tidak bisa melarikan diri. Keringat dingin mengalir di wajah Kakashi, dia roboh berlutut. Kakashi berkata kepada mereka bahwa, jika mereka ingin membunuh seseorang, maka bunuhlah aku dulu. Kakashi berteriak pada mereka beberapa kali, tapi mereka malah menertawakannya. Nilai hidupnya 100x lebih berharga daripada para penumpang. Kakashi mungkin berguna untuk negosiasi dengan Konoha. Oleh karena itu, sekitar 10 menit kemudian, mereka membunuh seorang wanita. Dia mengenakan gaun hitam yang cantik berseri-seri dengan perhiasan.
Mereka mengulangi ancamannya, hanya ada dua pilihan: Melepaskan Garyo, atau mereka akan membunuh sandera lagi. Semua penumpang bisa mendengar suara marah dari ruang kendali. Mereka menghubungi Konoha dan memberi waktu sepuluh menit, kalau tidak di turuti mereka akan membunuh dua orang lagi. Musuh mengatakan bahwa ini karena Konoha yang menyebabkan orang-orang terus mati.
Kakashi sangat menyesalkan keputusannya. Kesabaran mereka sudah habis. Jika saja ketinggiannya lebih rendah, mereka pasti bisa melakukan sesuatu. Kakashi berpikir apa yang harus ia lakukan. Kejengkelannya pada situasi tersebut terlalu kuat, mengalahkan rasa sakit jarinya yang patah. Kakashi berpikir keras, kemudian terdengar di kepalanya suara kecil yang langsung berbicara padanya. Tiga menit sebelum eksekusi berikutnya, tiba-tiba, ia mendengar suara. "Kakashi-sensei, kau bisa dengar aku? Jika bisa, tolong jawab". Kakashi merespon INO yang menggunakan Shintenshin no Jutsu. Kakashi bertanya kepada Ino bagaimana dia tahu Kakashi ada di Tobishachimaru. Ino menjawab, ia tahu dari pengakuan Lee.
Kakashi menyadari apa yang terjadi. Ino bertanya apakah dia baik-baik saja, Kakashi menjawab dia telah ditangkap oleh musuh. Kemudian Kakashi bertanya apakah Ino bisa menghubungi Guy, apa dia baik-baik saja. Lebih penting lagi, dalam tiga menit lagi, eksekusi selanjutnya akan dilakukan. Agar tidak terdeteksi oleh musuh, mereka telah melakukan perjalanan melalui saluran ventilasi di langit-langit. Ino mengatakan Kakashi bahwa Pakkun dan Ninken lainnya telah berhasil mengumpulkan semua Peledaknya dan sudah diberikan kepada Guy (Guy mengacungkan Jempolnya). Ino mengatakan bahwa Guy akan berhadapan dengan pemimpin dalam pertempuran, sehingga akan memberikan Kakashi kesempatan untuk mengantar penumpang ke arah gudang. Sebelumnya, Tsunade telah mengkonfirmasi dengan Negara Ombak bahwa ada sebuah kotak besar berisi parasut raksasa di Gudang.
Kakashi tidak setuju dengan rencana itu. Alasannya, karena di antara penumpang, ada musuh yang menyamar. Ino memberitahu Kakashi bahwa saat ini Sai sedang bersiaga di kantor Hokage. Kakashi meminta mereka untuk mengirim Sai kesana, karena dengan Choujyuu Giga miliknya, ia mungkin bisa menyelamatkan mereka. Kakashi memberitahu Ino tentang bagaimana cara anggota Aliansi Persenjataan Ryuuha naik ke kapal: yaitu dengan cara menggantikan penumpang aslinya. Bagaimanapun, Kakashi mengatakan bahwa ia akan membuat keributan dan mencoba untuk mengulur waktu. Eksekusi hampir dimulai. Suara Ino kemudian menghilang dari dalam pikirannya.
Kakashi melihat Guy mengintip lewat saluran ventilasi di langit-langit, dengan tegas Guy memberi acungan jempol dan tersenyum. Kakashi berpikir dia itu idiot, hal semacam itu tidak diperlukan sekarang. Mereka bisa mendengar langkah kaki keras pemimpin musuh yang sedang kembali dari ruang kendali. Guy sembunyi kembali dalam kegelapan saluran ventilasi. Pemimpin berkata bahwa sudah waktunya untuk eksekusi. Dia mengatakan kepada para penumpang bahwa mereka seharusnya dendam kepada Konohagakure untuk situasi ini: karena bukannya melindungi nyawa mereka, Konoha malah membela kehidupan seorang kriminal (Garyo).
---- By R A P ----
Pemimpin musuh mendekati para penumpang yang sontak langsung menutup mata dan menjauh. Pemimpin itu perlahan mengangkat lengannya sambil mengaku sedih, tapi apa boleh buat salah satu dari mereka segera di eksekusi. Tapi kemudian... Boom! Terdengar suara menderu dari buritan kapal, sehingga ucapannya itu terpotong. Posisi kapal menjadi miring, penumpang menjerit dan tersungkur di lantai. Tentu saja, musuh juga kehilangan keseimbangan mereka, dan membutuhkan sesuatu untuk berpegangan. Terdengar pula suara melengking dari belalarm. Pemimpin musuh berteriak, menanyakan apa yang baru saja terjadi. Tampaknya buritan kapal terbakar. Shinobi melompat keluar dari ruang kendali. Seseorang tampaknya telah meledakkan komponen penggerak.
Kakashi memutar matanya, berpikir kalau ini ulah Guy. Dia pasti sudah menggunakan semua peledak yang telah Pakkun kumpulkan. Pemimpin mendakat, kemudian mencengkeram rambut Kakashi, menuduh dan bertanya apakah masalah ini adalah ulahnya. Dengan tatapan dingin, Kakashi mengatakan kepadanya bahwa dia tidak tahu apa-apa. Sementara itu, mereka harus memadamkan api (lebih cepat lebih baik, kan? ~). Komponen kantung udara pengapung berada tepat di atas bagian tenaga penggerak. Pada awalnya, Kakashi mengharapkan musuh kebingungan. Namun, kemarahan dan ketidaksabaran telah lenyap di wajahnya. Musuh nempaknya menikmati keadaan ini. Rasa kegelisahan terasa merambat melalui tulang belakang Kakashi.
Dering bel alarm berhenti. Para penumpang dengan hati-hati bangkit kembali. Shinobi kembali, lalu melaporkan bahwa apinya telah padam. Sekitar dua baling-baling rusak, tetapi komponen daya apung tidak rusak. Perbaikan pada lubang ledakan tadi menyebabkan Kapal menjadi condong. Mereka mengumumkan masih bisa melayang di udara.
---- By R A P ----
Pemimpin tersenyum kepada Kakashi. Tampaknya mereka sudah mengantisipasi kejadian seperti itu bahwa shinobi Konoha akan menyusup ke kapal. Kenapa tidak mereka mempersiapkan antisipasi seperti ini? Dia menyebut Kahyo, dan senyum di wajahnya menghilang. Kakashi bertanya apakah itu kartu truf mereka. Tampaknya dengan hyouton (elemen es), apinya bisa padam, dan bisa juga untuk menambal lubangnya. Sebenarnya, Guy dan Kakashi sudah menemukan Kartu Truf pertama mereka, yaitu kertas peledak tadi. Kakashi melihat ke arah langit-langit, dan memberitahu musuh untuk melihat ke atas juga.
そ れ は 空中 で, す で に か か と 落 と し の 体 勢 に 入 っ て い る, ガ イ の 姿 だ っ た.
Di udara, nampak sosok Guy yang sudah dalam posisi ancang-ancang.
雨の日も、風の日もだったもんな……カカシの眼には、退院したあと、たったひとりで修業に励むガイの姿が見えていた。
Hari sedang hujan. Dan juga berangin, bukan? Di mata Kakashi, (dia mengingat Guy) keluar dari rumah sakit. Dia sedang melihat Guy yang sedang bersemangat berlatih sendirian.
思うように動かない右足に苛立ち、ガイはだれも見ていないところで、何度も何度も吼えた。何度も、何度も、悔し涙を流した。
(Guy) Kesal pada kaki kanannya yang tidak bisa digerakan, saat tidak ada yang melihatnya, Guy terus melolong.
何 度 も, 何 度 も, 悔 し 涙 を 流 し た.
Berulang kali, Guy menangis karena kesal.
それでも、けっして修業をやめなかった。リーがそばにいるときは、いつだってあのナイスガイ・スマイルでニカッと笑い、親指をぐっと立てた。
Meskipun demikian, ia tidak pernah berhenti latihan. Saat ia sedang berada di samping Lee, dia selalu tersenyum dan tertawa dengan menunjukan 'Senyuman Khasnya', tersenum sambil mengacungkan jempolnya.
い い か, リ ー, 足 な ん ざ 体 の一部だ、とガイは言ってのけた。健康そのもののほかの部位は、悪くなった足に付き合ってやることはないんだ、特に心はそんなものに惑わされちゃいけない、右足がダメでも左足がある、左足もダメなら、まだ二本の腕があるんだぞ。
"Dengar, Lee. Satu buah kaki hanyalah bagian dari tubuh." Kata Guy." Ada bagian tubuh lain yang lebih penting untuk kesehatan itu sendiri, yang fungsinya sangat fital. Terutama jantung (/otak), yang tidak bisa digantikan. Jika kaki kanan tak berguna, masih ada kaki kiri. Jika kaki kiri juga tak berguna, masih ada dua tangan."
お 前 の こ と を, 少 し 見 く び っ て い た よ, ガ イ.
"Aku sedikit meremehkanmu, Guy." Pikir Kakashi.
「木 ノ 葉 の 気 高 き 碧 い 猛 獣, 見 参!」
"Bertemu lagi dengan Siluman Hijau Liar Pemangsa Agung dari Konoha!"
ド ゴ ッ!
Dogoo! (/Ngacungin Jempol!)
Tumit kaki Guy turun, terjadi ledakan di ubun-ubun musuh. Lambung kapal bergetar. Kekuatan ledakannya luar biasa, hingga menciptakan lubang raksasa di lantai. Jika bukan karena ruang pipa bawah lantai, musuh mungkin akan jatuh keluar dari kapal.
---- By R A P ----
Dari dalam kegelapan bawah lantai, terdengar picuan dan derikan kabel listrik yang terpotong.Guy sok keren memberitahu Kakashi bahwa dia telah selama ini telah menjaga Kakashi dengan cara mengawasinya. Guy melihat para penumpang. Kakinya terasa sakit, matanya juga terlihat berkaca-kaca. Namun, ia tetap menunjukan 'Pose Khasnya' kepada para penunmpang . Dia menyuruh mereka untuk tenang, karena Siluman Hijau Liar Pemangsa Agung dari Konoha sudah datang. Namun, ia mengasingkan diri...
Upps! Dia kemudian merangkak di lantai, mencekik dirinya, lalu muntah. Mabuk yang mengerikan. Sedetik kemudian, Kakashi memperingati Guy untuk menoleh ke belakang. Guy mengangkat bagian atas tubuhnya, lalu berbelok dan menyundul wajah musuh yang datang. Musuh terlempar. Melihat musuh jatuh, Guy agak lupa dengan rasa sakit di kakinya. Tampaknya serangan iut juga menghentikan pergerakan shinobi musuh lainnya. Guy bersiap, ia dikelilingi oleh shinobi musuh yang terlihat waspada. Guy mencoba untuk bersikap tenang, mengatakan bahwa semuanya sudah diperhitungkan, ia melompat dengan satu kaki. Dia menempatkan kedua tangan di pinggul, dan menonjolkan dadanya.
Kakashi memanggil Guy, karena terlihat jelas, wajah Guy pucat. Yang penting, Kakashi meminta Guy untuk memotong tali yang mengikat dirinya. Saat Guy melangkah menuju Kakashi, tiba-tiba... Boom! Papan lantai meledak. Sebuah tinju raksasa dari bawah lantai menjulang keatas.
---- By R A P ----
Guy melompat mundur. Serpihan dan asap lantai membutakan penglihatan. Serpihan-serpihan kecil itu terus menghujani Kakashi. Musuh shinobi bersorak gembira melihatnya, ternyata itu adalah pemimpin musuh yang nampaknya baik-baik saja setelah terkena ledakan sebelumnya. Sambil berjalan melalui serpihan yang berterbangan, pria itu memberitahu namanya sendiri, yaitu "羅 氷 // Rahyo", sambil berkata ia akan menjadi orang yang akan melenyapkan mereka.
---- Bersambung Ke Chapter 6 -------
--- Ilustrasi: Masashi Kishimoto ---
--- Novel Kakashi Hiden Chapter 05 by R A P ---
Pria itu tampaknya memang benar-benar berniat melakukannya. Kakashi melihat kedua tangan musuh sedang memagang alat seperti cakar bengkok. Jika Kakashi bergerak sedikit saja, mereka pasti akan membantai para sandera. Sambil mendesah, Kakashi melepas semangat juangnya, ia menyerah. Dengan segera, musuh melompat ke arah Kakashi, lalu mengikat tangannya di belakang punggung. Shinobi yang telah Kakashi kalahkan sebelumnya mulai bangun, lalu mereka memukuli wajah Kakashi.
そ の せ い で 傷 の あ る ほ う の 眼 尻 が 切 れ て, 血 が 滴 っ た.
Akibatnya, Kakashi mengalami luka-luka di sisi sudut matanya. Darah mulai menetes.
そ れ だ け で は, 終 わ ら な い.
Tidak hanya itu, mereka belum selesai.
リーダーが後ろに回り込み、縄の縛り具合をたしかめた。次の瞬間、右手の人差し指に激痛が走った。
Pemimpin berjalan melingkari Kakashi untuk memeriksa tali yang mengikatnya. Detik berikutnya, Kakashi merasakan sakit di jari telunjuk tangan kanannya.
ゴ キ ッ!
Gokii! (/Krek!)
骨 の 折 れ る 音 が, は っ き り 聞 こ え た.
Suara patah tulang itu terdengar jelas.
「ぐ あ っ!」
"Huaa!"
思わずのけぞったカカシを掴まえると、リーダーは左手の人差し指も、造作なくへし折ったのだった。
Tanpa disadari, terlihat dari punggung Kakashi, pemimpin musuh mematahkan jari telunjuk tangan kiri (Kakashi).
バ キ ッ!
Bakii ~ (/Krakkkkk!)
「ぐ は っ!」
"Guhaa!"
Dari belakang, Kakashi mendengar suara puas, menganggap seperti tidak terjadi apa-apa. Sekarang dia tidak bisa melarikan diri. Keringat dingin mengalir di wajah Kakashi, dia roboh berlutut. Kakashi berkata kepada mereka bahwa, jika mereka ingin membunuh seseorang, maka bunuhlah aku dulu. Kakashi berteriak pada mereka beberapa kali, tapi mereka malah menertawakannya. Nilai hidupnya 100x lebih berharga daripada para penumpang. Kakashi mungkin berguna untuk negosiasi dengan Konoha. Oleh karena itu, sekitar 10 menit kemudian, mereka membunuh seorang wanita. Dia mengenakan gaun hitam yang cantik berseri-seri dengan perhiasan.
Mereka mengulangi ancamannya, hanya ada dua pilihan: Melepaskan Garyo, atau mereka akan membunuh sandera lagi. Semua penumpang bisa mendengar suara marah dari ruang kendali. Mereka menghubungi Konoha dan memberi waktu sepuluh menit, kalau tidak di turuti mereka akan membunuh dua orang lagi. Musuh mengatakan bahwa ini karena Konoha yang menyebabkan orang-orang terus mati.
Kakashi sangat menyesalkan keputusannya. Kesabaran mereka sudah habis. Jika saja ketinggiannya lebih rendah, mereka pasti bisa melakukan sesuatu. Kakashi berpikir apa yang harus ia lakukan. Kejengkelannya pada situasi tersebut terlalu kuat, mengalahkan rasa sakit jarinya yang patah. Kakashi berpikir keras, kemudian terdengar di kepalanya suara kecil yang langsung berbicara padanya. Tiga menit sebelum eksekusi berikutnya, tiba-tiba, ia mendengar suara. "Kakashi-sensei, kau bisa dengar aku? Jika bisa, tolong jawab". Kakashi merespon INO yang menggunakan Shintenshin no Jutsu. Kakashi bertanya kepada Ino bagaimana dia tahu Kakashi ada di Tobishachimaru. Ino menjawab, ia tahu dari pengakuan Lee.
Kakashi menyadari apa yang terjadi. Ino bertanya apakah dia baik-baik saja, Kakashi menjawab dia telah ditangkap oleh musuh. Kemudian Kakashi bertanya apakah Ino bisa menghubungi Guy, apa dia baik-baik saja. Lebih penting lagi, dalam tiga menit lagi, eksekusi selanjutnya akan dilakukan. Agar tidak terdeteksi oleh musuh, mereka telah melakukan perjalanan melalui saluran ventilasi di langit-langit. Ino mengatakan Kakashi bahwa Pakkun dan Ninken lainnya telah berhasil mengumpulkan semua Peledaknya dan sudah diberikan kepada Guy (Guy mengacungkan Jempolnya). Ino mengatakan bahwa Guy akan berhadapan dengan pemimpin dalam pertempuran, sehingga akan memberikan Kakashi kesempatan untuk mengantar penumpang ke arah gudang. Sebelumnya, Tsunade telah mengkonfirmasi dengan Negara Ombak bahwa ada sebuah kotak besar berisi parasut raksasa di Gudang.
Kakashi tidak setuju dengan rencana itu. Alasannya, karena di antara penumpang, ada musuh yang menyamar. Ino memberitahu Kakashi bahwa saat ini Sai sedang bersiaga di kantor Hokage. Kakashi meminta mereka untuk mengirim Sai kesana, karena dengan Choujyuu Giga miliknya, ia mungkin bisa menyelamatkan mereka. Kakashi memberitahu Ino tentang bagaimana cara anggota Aliansi Persenjataan Ryuuha naik ke kapal: yaitu dengan cara menggantikan penumpang aslinya. Bagaimanapun, Kakashi mengatakan bahwa ia akan membuat keributan dan mencoba untuk mengulur waktu. Eksekusi hampir dimulai. Suara Ino kemudian menghilang dari dalam pikirannya.
Kakashi melihat Guy mengintip lewat saluran ventilasi di langit-langit, dengan tegas Guy memberi acungan jempol dan tersenyum. Kakashi berpikir dia itu idiot, hal semacam itu tidak diperlukan sekarang. Mereka bisa mendengar langkah kaki keras pemimpin musuh yang sedang kembali dari ruang kendali. Guy sembunyi kembali dalam kegelapan saluran ventilasi. Pemimpin berkata bahwa sudah waktunya untuk eksekusi. Dia mengatakan kepada para penumpang bahwa mereka seharusnya dendam kepada Konohagakure untuk situasi ini: karena bukannya melindungi nyawa mereka, Konoha malah membela kehidupan seorang kriminal (Garyo).
---- By R A P ----
Pemimpin musuh mendekati para penumpang yang sontak langsung menutup mata dan menjauh. Pemimpin itu perlahan mengangkat lengannya sambil mengaku sedih, tapi apa boleh buat salah satu dari mereka segera di eksekusi. Tapi kemudian... Boom! Terdengar suara menderu dari buritan kapal, sehingga ucapannya itu terpotong. Posisi kapal menjadi miring, penumpang menjerit dan tersungkur di lantai. Tentu saja, musuh juga kehilangan keseimbangan mereka, dan membutuhkan sesuatu untuk berpegangan. Terdengar pula suara melengking dari belalarm. Pemimpin musuh berteriak, menanyakan apa yang baru saja terjadi. Tampaknya buritan kapal terbakar. Shinobi melompat keluar dari ruang kendali. Seseorang tampaknya telah meledakkan komponen penggerak.
Kakashi memutar matanya, berpikir kalau ini ulah Guy. Dia pasti sudah menggunakan semua peledak yang telah Pakkun kumpulkan. Pemimpin mendakat, kemudian mencengkeram rambut Kakashi, menuduh dan bertanya apakah masalah ini adalah ulahnya. Dengan tatapan dingin, Kakashi mengatakan kepadanya bahwa dia tidak tahu apa-apa. Sementara itu, mereka harus memadamkan api (lebih cepat lebih baik, kan? ~). Komponen kantung udara pengapung berada tepat di atas bagian tenaga penggerak. Pada awalnya, Kakashi mengharapkan musuh kebingungan. Namun, kemarahan dan ketidaksabaran telah lenyap di wajahnya. Musuh nempaknya menikmati keadaan ini. Rasa kegelisahan terasa merambat melalui tulang belakang Kakashi.
Dering bel alarm berhenti. Para penumpang dengan hati-hati bangkit kembali. Shinobi kembali, lalu melaporkan bahwa apinya telah padam. Sekitar dua baling-baling rusak, tetapi komponen daya apung tidak rusak. Perbaikan pada lubang ledakan tadi menyebabkan Kapal menjadi condong. Mereka mengumumkan masih bisa melayang di udara.
---- By R A P ----
Pemimpin tersenyum kepada Kakashi. Tampaknya mereka sudah mengantisipasi kejadian seperti itu bahwa shinobi Konoha akan menyusup ke kapal. Kenapa tidak mereka mempersiapkan antisipasi seperti ini? Dia menyebut Kahyo, dan senyum di wajahnya menghilang. Kakashi bertanya apakah itu kartu truf mereka. Tampaknya dengan hyouton (elemen es), apinya bisa padam, dan bisa juga untuk menambal lubangnya. Sebenarnya, Guy dan Kakashi sudah menemukan Kartu Truf pertama mereka, yaitu kertas peledak tadi. Kakashi melihat ke arah langit-langit, dan memberitahu musuh untuk melihat ke atas juga.
そ れ は 空中 で, す で に か か と 落 と し の 体 勢 に 入 っ て い る, ガ イ の 姿 だ っ た.
Di udara, nampak sosok Guy yang sudah dalam posisi ancang-ancang.
雨の日も、風の日もだったもんな……カカシの眼には、退院したあと、たったひとりで修業に励むガイの姿が見えていた。
Hari sedang hujan. Dan juga berangin, bukan? Di mata Kakashi, (dia mengingat Guy) keluar dari rumah sakit. Dia sedang melihat Guy yang sedang bersemangat berlatih sendirian.
思うように動かない右足に苛立ち、ガイはだれも見ていないところで、何度も何度も吼えた。何度も、何度も、悔し涙を流した。
(Guy) Kesal pada kaki kanannya yang tidak bisa digerakan, saat tidak ada yang melihatnya, Guy terus melolong.
何 度 も, 何 度 も, 悔 し 涙 を 流 し た.
Berulang kali, Guy menangis karena kesal.
それでも、けっして修業をやめなかった。リーがそばにいるときは、いつだってあのナイスガイ・スマイルでニカッと笑い、親指をぐっと立てた。
Meskipun demikian, ia tidak pernah berhenti latihan. Saat ia sedang berada di samping Lee, dia selalu tersenyum dan tertawa dengan menunjukan 'Senyuman Khasnya', tersenum sambil mengacungkan jempolnya.
い い か, リ ー, 足 な ん ざ 体 の一部だ、とガイは言ってのけた。健康そのもののほかの部位は、悪くなった足に付き合ってやることはないんだ、特に心はそんなものに惑わされちゃいけない、右足がダメでも左足がある、左足もダメなら、まだ二本の腕があるんだぞ。
"Dengar, Lee. Satu buah kaki hanyalah bagian dari tubuh." Kata Guy." Ada bagian tubuh lain yang lebih penting untuk kesehatan itu sendiri, yang fungsinya sangat fital. Terutama jantung (/otak), yang tidak bisa digantikan. Jika kaki kanan tak berguna, masih ada kaki kiri. Jika kaki kiri juga tak berguna, masih ada dua tangan."
お 前 の こ と を, 少 し 見 く び っ て い た よ, ガ イ.
"Aku sedikit meremehkanmu, Guy." Pikir Kakashi.
「木 ノ 葉 の 気 高 き 碧 い 猛 獣, 見 参!」
"Bertemu lagi dengan Siluman Hijau Liar Pemangsa Agung dari Konoha!"
ド ゴ ッ!
Dogoo! (/Ngacungin Jempol!)
Tumit kaki Guy turun, terjadi ledakan di ubun-ubun musuh. Lambung kapal bergetar. Kekuatan ledakannya luar biasa, hingga menciptakan lubang raksasa di lantai. Jika bukan karena ruang pipa bawah lantai, musuh mungkin akan jatuh keluar dari kapal.
---- By R A P ----
Dari dalam kegelapan bawah lantai, terdengar picuan dan derikan kabel listrik yang terpotong.Guy sok keren memberitahu Kakashi bahwa dia telah selama ini telah menjaga Kakashi dengan cara mengawasinya. Guy melihat para penumpang. Kakinya terasa sakit, matanya juga terlihat berkaca-kaca. Namun, ia tetap menunjukan 'Pose Khasnya' kepada para penunmpang . Dia menyuruh mereka untuk tenang, karena Siluman Hijau Liar Pemangsa Agung dari Konoha sudah datang. Namun, ia mengasingkan diri...
Upps! Dia kemudian merangkak di lantai, mencekik dirinya, lalu muntah. Mabuk yang mengerikan. Sedetik kemudian, Kakashi memperingati Guy untuk menoleh ke belakang. Guy mengangkat bagian atas tubuhnya, lalu berbelok dan menyundul wajah musuh yang datang. Musuh terlempar. Melihat musuh jatuh, Guy agak lupa dengan rasa sakit di kakinya. Tampaknya serangan iut juga menghentikan pergerakan shinobi musuh lainnya. Guy bersiap, ia dikelilingi oleh shinobi musuh yang terlihat waspada. Guy mencoba untuk bersikap tenang, mengatakan bahwa semuanya sudah diperhitungkan, ia melompat dengan satu kaki. Dia menempatkan kedua tangan di pinggul, dan menonjolkan dadanya.
Kakashi memanggil Guy, karena terlihat jelas, wajah Guy pucat. Yang penting, Kakashi meminta Guy untuk memotong tali yang mengikat dirinya. Saat Guy melangkah menuju Kakashi, tiba-tiba... Boom! Papan lantai meledak. Sebuah tinju raksasa dari bawah lantai menjulang keatas.
---- By R A P ----
Guy melompat mundur. Serpihan dan asap lantai membutakan penglihatan. Serpihan-serpihan kecil itu terus menghujani Kakashi. Musuh shinobi bersorak gembira melihatnya, ternyata itu adalah pemimpin musuh yang nampaknya baik-baik saja setelah terkena ledakan sebelumnya. Sambil berjalan melalui serpihan yang berterbangan, pria itu memberitahu namanya sendiri, yaitu "羅 氷 // Rahyo", sambil berkata ia akan menjadi orang yang akan melenyapkan mereka.
---- Bersambung Ke Chapter 6 -------
No comments:
Post a Comment