Sunday, 17 May 2015

NOVEL SAKURA HIDEN BAHASA INDONESIA - CHAPTER 03 Part 1

NOVEL SAKURA HIDEN BAHASA INDONESIA - CHAPTER 03 Part 1

--- Penulis: Tomohito Ōsaki ---
--- Ilustrasi: Masashi Kishimoto ---

--- Sakura Hiden - Chapter 03 Part 1 H S M ---

"Satu setengah tahun telah berlalu sejak perencanaan, perkenalan dan pembangunan 'klinik perawatan kesehatan mental anak-anak' yang dipelopori oleh Sakura Haruno telah mencapai keberhasilan yang konsisten. Untuk anggaran selanjutnya aku pikir sebaiknya kita menginvestasikan lebih banyak disini."

Daimyo yang sedang menempati kursi kehormatannya mengangguk-angguk mendengar pengajuan Kakashi. Untuk beberapa alasan, ekspresi wajahnya terlihat seolah-olah dia sedang mempertimbangkannya. Akan tetapi, pada kenyataannya dia tidak terlalu memikirkannya. Kakashi bahkan dapat membaca gayanya. Rapat yang membosankan itu seharusnya segera diakhiri. Barangkali itulah yang sedang dia pikirkan.

Rapat itu diadakan di kediaman Daimyo. Agenda pokok rapat ini adalah tentang pembagian anggaran. Orang-orang yang hadir pada rapat itu adalah orang-orang dengan peringkat dibawah Daimyo, petinggi-petinggi negara. Mereka terdiri dari: Hokage Kakashi, anggota dewan penasehat desa yang dihormati - Homura dan Koharu, dan eksekutif ANBU. Sebagai badan eksekutif perawatan medis, Shizune juga ikut hadir dalam rapat itu.

"Aku ingin mendengarkan laporan yang lebih terperinci dari Sakura Haruno. Tetapi saat ini gadis itu sedang tidak berada di desa."

Koharu angkat bicara.

Kakashi mengangguk, menegaskan pernyataan itu.

"Dia pergi bersama dengan Yamanaka Ino ke Sunagakure. Mereka memberitahukan arus perkembangan 'klinik kesehatan dan perawatan mental anak-anak' . Mereka ingin bertukar ide dan pendapat maupun berbicara secara personal."

"Jika kita memperkenalkan infrastruktur yang sama kepada Suna, atau bahkan mungkin ke desa yang lainnya, barangkali kita akan dapat melakukan suatu hal, penelitian gabungan misalnya. Jika itu terjadi dari sekarang dan untuk kedepannya, aku pikir jika klinik perawatan mental itu akan jauh lebih diperkaya."

Shizune kemudian menambahkan pernyataan sebagai pendukung. Dia duduk di sebelah Kakashi.

"Bagaimana dengan anggaran untuk ANBU?"

Seseorang menyela pembicaraan dan meningkatkan volume suaranya. Dia adalah laki-laki yang duduk berlawanan, berarah diagonal dari Kakashi.

--- H S M ---

Namanya Tsumiki Kido. Dia adalah eksekutif dari ANBU yang mengatur beberapa grup ANBU. Usianya sebaya dengan Kakashi. Kido memiliki karakteristik wajah dengan hidung yang bengkok dan tatapan mata yang tajam. Disebelah Kido terdapat seseorang bernama Magire, ajudannya.

Kido kemudian melanjutkan....

"Anggaran yang diberikan untuk klinik sebelumnya sudah lebih dari cukup. Jika kita mengamati secara konsisten keefektifannya, aku berpikir kita tidak perlu menambah anggarannya lagi."

Perubahan suara yang dingin di akhir kalimat itu terdengar kasar di telinga peserta rapat.

"Anggaran itu perlu untuk kepentingan perawatan dan perkembangan pada sistemnya."

Shizune berbicara dengan suara yang tajam.

"Jika kau mengatakan itu, aku ingin kau mempertimbangkan pemeliharaan dan perkembangan ANBU juga."

Sambil berbicara, Kido melihat kearah Kakashi.

"Kakashi-san -- Permisi. Rokudaime dua tahun yang lalu anggaran yang diberikan kepada ANBU cenderung mengalami penurunan. Kemudian aku bertanya-tanya apakah ini memang pilihan yang tepat."

"Setidaknya aku berpikiran jika ini memang tepat."

Mendengar respon Kakashi, Kido meninggikan volume suaranya. Dengan sombong dia tertawa, 'Ahahahahah'

"Kata-kata tuan Hokage tidak terlihat benar bukan? ANBU adalah organisasi dibawah kontrol langsung dari Hokage. Hokage sendiri malah sedang mencoba menurunkan anggaran untuk ANBU. Dan sebelumnya bukankah dirimu juga seorang anggota ANBU?"

"Aku mengatakan jika ini adalah tentang prioritas."

"Tentang kepedulian terhadap anak-anak. Apakah kau mengatakan jika hal tersebut lebih penting daripada ANBU? Tidak bisa dimengerti."

Pertama-tama Kido menekankan nada suaranya.

"Mengenai rehabilitasi anak-anak yang mengalami trauma mental melalui konsultasi (melalui percakapan) dengan mereka, itu adalah metode yang lamban. Oleh karena itu orang-orang ahli dilatih secara khusus untuk memberikan perawatan. Sesungguhnya ini hanya akan berputar-putar pada hal-hal yang menyangkut perawatan. Tetapi jika kau merawat mereka, memaksa mereka minum obat, kegelisahan dan gejala mereka akan dapat disembuhkan dengan cepat."

"Aku kira obat adalah metode yang lain. Tetapi tanggung jawab itu akan lengkap jika melalui rehabilitasi. "

"Magire-san."

Shizune memanggil orang yang sedang duduk di samping Kido.

"Kau adalah ninja medis bukan? Apakah kau mempunyai jalan pikiran yang sama dengan Kido-san?"

Magire mendengarkannya, kemudian memalingkan mukanya kearah Shizune. Magire adalah pria berkulit cerah, dia memakai monokel (kacamata untuk satu mata). Memberikan kesan seperti seorang yang terpelajar.

"....... Percakapan akan melegakan anak-anak dari kekhawatiran mereka. Aku tidak bermaksud untuk menolak metode ini. Akan tetapi jika aku mempertimbangkannya dalam batas efisiensi dan kepastiannya. Jika aku simpulkan iya atau tidaknya, perawatan melalui resep obat akan lebih beralasan, itu akan lebih baik daripada rehabilitasi melalui percakapan dengan mereka. Aku rasa begitu."

Setelah Magire selesai dengan perkataannya, dia memalingkan mukanya kedepan lagi. Untuk beberapa alasan, dia terlihat seperti kugutsu. Dia bergerak tidak seperti manusia pada umumnya.

Setelahnya Kido melanjutkan lagi.

"Keefisienan dan beralasan. Itu adalah pernyataan yang luar biasa. Perawatan medis dan anggaran tampak menjadi ideal. Tentang anggaran, Ya! Itu memang terbatas. Sebenarnya aku berpikir jika seharusnya itu dibatasi demi kepentingan desa."

"Sekarang ini adalah saat-saat yang penuh kedamaian. Keadaan negara juga tidak sedang genting. Dengan keadaan yang seperti ini, aku merasa jika itu perlu, menurunkan anggaran untuk ANBU."

"Ada sebuah ungkapan: 'Disaat damai, bersiap-siap untuk perang.' ―― Memang sekarang ini keadaan sedang damai. Perlu mengantisipasi kekacauan yang akan terjadi di dunia ―― "

Kido tampaknya menemukan celah untuk memotong kalimatnya.

"Sesungguhnya sekarang ini tidak bisa dikatakan sebagai sebuah kondisi yang damai. "

Kido berbicara disertai tawa yang mengejek.

--- H S M ---

―― Baru-baru ini, tuan Daimyo dan tuan Homura telah diserang oleh seseorang. Semua orang tahu tentang insiden itu. Tentu ANBU tidak mampu memenuhi tanggung jawab untuk mengawal daimyo. Kita seharusnya bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri. Karena itulah kita harus memperkuat ANBU. Aku rasa itu adalah masalah yang penting untuk dipertimbangkan sekarang. Bagaimana?"

'Presentasi yang pintar! Benarkah?'

Kakashi berpikir bahwa dia merasa gentar. Tetapi isi pembicaraannya adalah argumen-argumen yang beralasan. Kakashi tidak menemukan kesalahan didalamnya.

"Ya! Bagiku.. Aku baik-baik saja dengan apa yang Kido bicarakan."

Ketika Daimyo berbicara, dia melirik ke arah Homura. Tersirat sesuatu di wajahnya, seolah dia ingin berkata 'Tolong putuskan untuk kami.'

Homura melipat lengannya, wajahnya menunjukkan sebuah ekspresi yang suram. Dia mengambil nafas, kemudian mulai berbicara.

"Kita telah menunda penyelidikan soal penjahat dan sejenisnya. Aku bahkan menderita luka-luka. Jadi aku bertanggung jawab untuk itu. Akan tetapi ini tampak seperti sebuah alasan. Tentang seseorang yang menyerangku, mereka tentunya memiliki kemampuan yang patut dipertimbangkan. Kenyataan ini adalah sesuatu yang buruk yang sedang terjadi di desa."

Homura melirik kearah Kido dan Kakashi. Dia kemudian melanjutkan lagi.

"Untuk anggaran selanjutnya, perkuat sistem pada ANBU. Aku telah memutuskan jika masalah ini adalah prioritas yang maksimum. Tidak masalah kan?"

--- Bersambung ke Novel Sakura Hiden Chapter 03 Part 2 ---





Kembali Ke Daftar Isi
Klik




Sumber DNI.

No comments:

Post a Comment