Sunday, 17 May 2015

NOVEL SAKURA HIDEN BAHASA INDONESIA - CHAPTER 02 Part 1

NOVEL SAKURA HIDEN BAHASA INDONESIA - CHAPTER 02 Part 1

--- Penulis: Tomohito Ōsaki ---
--- Ilustrasi: Masashi Kishimoto ---

--- Sakura Hiden - Chapter 02 Part 1 by H S M ---

"Jadi saya harus menyelidiki orang ini.?"

Sai menyerahkan sebuah catatan pada seorang pria, si informan berbicara sambil memegang catatan ditangannya, kepala dan alisnya gundul, maka dari itu umur laki-laki itu sulit untuk ditebak.

Sebenarnya Sai juga tidak mengetahui berapa umur laki-laki tersebut. Mereka berada di dalam hutan di pinggiran desa, sinar matahari tersaring oleh pohon yang jatuh diatas mereka.

"Ya, benar.", Sai merespon dan mengangguk.

"Tenzen adalah nukenin dari Kirigakure dan Genba dari Tamanuki... lalu Baraki, pemimpin dari suatu kelompok kejahatan yang disebut BOU. Akan sangat sulit untuk mencari jejak mereka, mereka bukan hanya berkelas tinggi dan orang-orang dari Tehaikyoudo kan?"

Si informan sudah selesai berbicara, didekatnya ada sungai yang mengalir, karena suara dari air itu, suaranya tidak terdengar dari jauh.

"Untuk sekarang, aku ingin kau mendapatkan kontak, dengan ketiga orang itu. Kegiatan seperti apa yang mereka lakukan? informasi kecil dari mereka akan sangat dibutuhkan, aku ingin kau pergi dan mengumpulkan informasi dari mereka."

"Dimengerti."

"Kau mengingat nama dari ketiga orang itu kan?"

Si informan mengangguk, lalu Sai membuat segel sederhana dengan satu tangan.

Informan masih memegang catatan ditangannya, lalu tulisan dalam memo tersebut menguap dan lenyap.

Catatan itu telah ditulis dengan tinta spesial milik Sai.

"Tapi sekali lagi, kenapa kau menyelidiki pergerakan mereka?"

"Kau tidak perlu tahu alasannya."

"Seperti biasa, ini ada hubungannya dengan kejadian ketika tuan Homura dari dewan terhormat yang diserang?"

Sai memandang wajah si informan lalu dia tersenyum tipis.

"Kau tidak boleh tau banyak tentang itu."

"Karena itu sumber mata pencarian, jadi tentang orang yang kita bicarakan, ada seseorang diantara mereka yang mencurigakan?"

"Bukankah sudah aku katakan bahwa kau tidak perlu tahu alasan aku menyelidiki mereka?"

Dalam sekejap, mata Sai menjadi tajam, lalu wajah si informan itu jadi terkejut.

"Kalau begitu ya sudah, aku mengerti".

Kemungkinan akan memakam banyak waktu untuk dia selidiki orang-orang itu, Sai pergi dan sedikit memberikan pesan singkat kepadanya, dan kemudian laki-laki itu meninggalkan hutan. begitu juga Sai meninggalkan hutan dan melanjutkan perjalanan menuju desa.

Dia melatih si informan, yang tak lain adalah muridnya sendiri, namun Sai merasa bahwa usahanya mungkin akan sia-sia.

Ketiga penjahat itu merupakan penjahat tingkat berat, kalaupun jika si informan membawa informasi dari mereka, kemungkinan sedikit informasi yang akan berkaitan dengan kejadian baru-baru ini, namun Sai tetap melakukannya untuk sekedar berjaga-jaga.

Daimyo itu diserang ketika sedang beristirahat, lalu pada saat pemeriksaan para dewan terhormat juga diserang.

Kakashi juga berkata itu tidak seperti tipe kejahatan yang biasa, Sai juga setuju dengannya.

--- H S M ---

Sai pergi ke pusat sumber daya ANBU, dihari itu juga Sai menerima perintah rahasia dari Kakashi, lalu dia mencoba menyelidiki dua kejadian itu.

Saat itu, Daimyo pergi bersama Kago saat mereka datang dan selama kejadian di onsen, mereka berada dibawah penjagaan kuat para ANBU pengawal, musuh pasti berada tak jauh dengan pengawal Daimyo yang sedang berendam di onsen tersebut. Segera setelahnya, ada sebuah kunai yang terlempar kearah mereka.

Sai tidak tahu mengenai itu, itu hanya kunai biasa. Jika kunai itu tertanam kertas peledak yang melekat padanya maka kerusakannya akan menjadi serius.

Selama pemeriksaan dewan terhormat, homura juga telah diserang oleh penjahat, walaupun yang disana bukanlah ANBU, disana dia berada dekat dengan shinobi pengawal, dia menggunakan dua shinobi pengawal.

Ketiga musuh itu adalah laki laki yang memakai topeng.

Akhirnya, salah satu dari mereka (penjahat) berhasil melukai Homura dengan menggunakan pedang shinobi, dia memberikan luka kecil kepada Homura.

Penjahat itu langsung melarikan diri, lalu pengawal mengejar mereka. Mereka menyebar ke segala arah, tetapi mereka tidak menangkap satupun penjahat itu, musuh yang kabur itu memakai mantel chakra yang berwarna ungu.

Sepertinya mereka menghindari pelacakan dari pengawal, walaupun mereka hanya memberikan luka keci pada Homura, diketahui bahwa musuh adalah shinobi yang kuat, tujuan dan rencana musuh masih belum diketahui, tetapi keterampilan mereka sebagai shinobi sangatlah baik, jika diamati mereka itu hebat.

Sebagai shinobi yang kuat dengan tindakan pidana, wajar saja jika mereka berada di buku bingo pada bagian Tehaikyoudo dan penjahat yang paling dicari untuk penyelidikan. Mata mereka ingin memandang kedalam kejahatan.

Itulah sebabnya Sai menghubungi informannya, mereka itu musuh yang berada di bagian berkelas tinggi di buku bingo, Sai menyuruh informannya untuk menyelidiki pergerakan mereka.

Tentu saja, tidak mudah untuk berinteraksi dengan semua orang (penjahat) berkelas tinggi, karena sudah jelas, orang-orang itu harus dipertimbangkan dengan cara yang berbeda dan mereka juga pandai menyusup.

Namun, para personil ANBU sudah pada batasnya pada kerja sama untuk menyelidiki mereka, selain itu. Kakashi memberikan perintah rahasia, jadi seseorang itu menjadi sangat mencurigakan, Kakashi merasa yakin bahwa ada seseorang misterius dibalik kejadian itu.

--- H S M ---

Sai beripikir tentang perilaku (Informasi tentang itu) sebelumnya.

Ada kejadian yang terjadi di onsen, ada juga kejadian ketika Homura pergi ketempat pelatihan, sebaiknya aku menyelidiki kesana? atau haruskah aku melihat lagi buku bingo sekali lagi? pada saat itu dia merasakan kehadiran seseorang dibelakangya. Sai masih tetap berdiri.

Dia menjauh dari hutan, dia sudah berada di sebidang tanah, tapi, dilokasi itu tidak ramai. Di perjalanan, disana ada dinding beton yang langsung menuju ke belakang sebuah pabrik. Di jalan itu tidak ada seorangpun pejalan kaki, Sai menunggu kedatangan mereka disana, barangkali musuh akan berhenti dan menghapus kehadiran mereka.

Pertarungan langsung terjadi, sebuah shuriken melayang dari belakangnya, lalu dia lompat menyamping untuk menangkis serangan itu, dengan melihat musuhnya maka Sai tahu jumlah dari musuh itu.

Mendekati jarak 20 meter, disana ada dua orang, mereka memakai topeng hitam, mereka yang bertopeng itu adalah penjahat.. mungkin mereka itu adalah orang yang menyerang dewan terhormat, kecuali dengan dua orang itu, Sai tidak tahu ada dua orang musuh lagi yang bersembunyi.

Mereka muncul dan mengejar Sai

Salah satu dari mereka melemparkan sebuah kunai ke arah sai. Pada waktu yang sama, musuh yang lainnya mulai bergerak, musuh telah memegang sebuah kunai dengan posisi terbalik selanjutnya kunai itu dilemparkan ke Sai, akan tetapi Sai menghindari itu. Sai mengatasi itu dengan postur tubuhnya, lalu dia bersiap untuk menyerang balik, dan dia mengatur pernapasannya dengan baik.

Sambil menghindari kunai, dia menghampiri seorang musuh yang lainnya. Lalu dia melompat ke belakang musuh untuk menghindari serangan yang lainnya.

Pada saat melompat, Sai bersiap-siap dengan gulungan dan kuas lukisannya.

--Ninpou : Choujuu Giga!

Dia menggambar 2 garis dari tintanya, lalu munculah dua harimau hidup, mereka berlari kearah musuh, pikir Sai 'dengan ini akan berakhir'. Namun, dia salah.

Salah satu dari harimau yang ganas itu telah menyerang musuh dan sepertinya tertikam oleh sebuah kunai. Lalu seketika harimau itu berubah menjadi sebuah percikan tinta. Harimau yang lainnya mencoba menggigit musuh, akan tetapi mereka menghindarinya dan mereka menungganginya lalu menusukan kunai kebagian kepala harimau tersebut. Dan harimau itu kembali lagi ke wujud tinta.

Sai terkejut, ternyata mereka itu kuat.

Musuh telah mengalahkan harimau-harimaunya. Mereka tidak terus diam, maka mereka mulai untuk menyerang.

Salah satu musuh melemparkan sebuah kunai dan shuriken, Sai-pun menghindar, seseorang yang lainnya terus maju.

Itu adalah kombinasi serangan yang monoton, tetapi itu sudah efektif berpengaruh untuk kesempatan sebuah penyerangan yang bagus. Sai masih belum bisa memegang lagi untuk melanjutkan sebuah serangan.

Kemudian Sai melemparkan bom asap ke tanah.

Bersamaan dengan suara ledakan bom asapnya mulai menyebar.

Sai bergerak cepat keluar dari asap lalu dia menggambar sesuatu yang baru di gulungannya.

Asap itu mulai menipis, musuh sudah bersiap dengan kunai-nya dan sudah siap untuk menyerang Sai.

Sai menggambar harimau baru, dan harimau itu berlari kearah lawannya, harimau itu lebih kecil daripada harimau yang sebelumnya, namun sekarang jumlahnya ada 6.

Harimau-harimau itu menundukan kepalanya dan berlari keluar, mereka melompat dengan tinggi. Masing-masing dari mereka melakukan pergerakan acak yang akan mengganggu musuh.

Karena jumlah harimau yang bertambah, sepertinya musuh jadi seperti menyerah bagaimana caranya untuk maju.

"Baiklah!"

Sai melemparkan kunai dan shuriken di tangannya.

"Pertama-tama akan ku mulai dari orang ini..."

Jaraknya sudah dekat, dan kunai menekan musuh.

Tapi, selanjutnya. Chakra musuh telah meningkat dua kali lipat, chakra mereka terlihat seperti mengembang kuat dan hebat, seperti sebuah mantel yang menyelimuti tubuh mereka. dan chakra musuh makin bertambah kuat. Hanya dengan chakra yang bertambah drastis dua harimau milik Sai kembali ke wujud tinta.

Sai membuka matanya lebar-lebar.

Dilihat dari persiapannya untuk mengeluarkan chakra secara singkat, jumlah chakranya (hanya dengan melihat) sepertinya dia berkelas jounin. Dan juga, Sai heran dengan peningkatan chakra mereka. Selain itu, tubuh mereka diselimuti sebuah mantel chakra.

-- Apakah itu... ekor?

Itu adalah mantel chakra berwarna ungu yang menyala, pada bagian pantat mereka. Tumbuh ekor yang kira-kira panjangnya 30 centimeter.

Itulah yang bisa diamati.

Mereka terus menghindari serangan dari harimau, salah satu dari musuh mendekat ke arah Sai, dalam sekejap. Mereka mulai bertarung jarak dekat menggunakan taijutsu.

Masing-masing dari mereka (Sai dan musuh), beradu tinju, tendangan, dan kunai. Tiba-tiba musuh membungkukan tubuhnya kemudian menjegal Sai, lalu Sai terkena pukulan dan jatuh.

Musuh langsung duduk diatas punggung Sai, dia mengayunkan kunai-nya kebawah, Sai tidak bergerak walaupun kunai telah mengenai dadanya, seketika, tubuh Sai berubah menjadi tinta. ternyata Sai mengorbankan bunshin tintanya (tiruan), Sai yang asli muncul dan dia mulai menyerang balik.

Pukulannya berhasil, musuh terjatuh dan berguling ke tanah beberapa meter. Tetapi, musuh tidak menyerang balik.

Lalu musuh bergerak dan melompat kearah Sai. dia mencoba melarikan diri, sejak chakranya bertambah, kecepatannya meningkat.

Apa sebaiknya aku mengejarnya? atau..

Pandangan Sai teralihkan ke musuh yang lainnya.

Empat harimau tengah melawan satu orang musuh. Sepertinya sulit bagi orang itu untuk melarikan diri. Namun, sepertinya dua harimau telah dikalahkan dan tersisa dua harimau lagi di sisi kirinya. Harimau itu menjepit musuh ke tanah dan mantel chakra musuh sudah menghilang.

--- H S M ---

Sai tidak jadi mengejar musuh yang kabur, lalu dia menghampiri musuh yang sedang terjepit. Dia menelungkupkan wajahnya kesamping bawah dan musuh mengeluarkan suara kesakitannya.

Mata musuh mengintip melaui maskernya dan melotot kearah Sai. Namun, pandangan matanya terlihat takut.

"Siapa kau?".

Tanya Sai ke laki-laki itu (musuh). Tetapi dia tidak menjawab.

"Jujur, jika kau menjawab, kau akan disembuhkan setelah penyelidikan, pertimbangkanlah."

Sai berkata seperti itu hanya untuk memancingnya, Sai tidak memiliki tanggung jawab apapun yang terjadi kepada laki-laki itu setelah penyelidikan, hal yang seperti itu bukanlah keputusan Sai.

"Benarkah..."

Laki-laki itu langsung berbicara, suaranya cadel dan ketakutan. Lalu dia mengeluarkan suara yang aneh dan matanya melebar, tubuhnya mulai mengejang dia hampir mendorong kesamping harimau yang menjepitnya.

"Apa yang sedang terjadi!"

Sai merubah kembali harimaunya menjadi tinta, dan dia berjongkok disamping laki-laki itu.

Nafas laki-laki itu menjadi lebih cepat dan dia mencoba mengatakan sesuatu, tetapi…

Sepertinya suaranya tertahan di tenggorokannya, dia tidak berbicara, dia hanya mengelurkan suara yang tidak jelas.

"Oi...."

Sai bicara dan menyentuh tubuh laki-laki itu. Sai merasa bahwa dia dalam keadaan bahaya didekat leher (leher musuh) terdapat sebuah pola yang muncul menyerupai karakter kuno.

--Ini buruk, orang ini akan....

Sai langsung bergerak dan melompat untuk menghindar dari laki-laki itu, kemudian tubuh laki-laki itu meledak, darah, daging dan tulang bercereran. Seketika laki-laki itu tewas.

Sai mendarat dengan tenang.

Ketika shinobi jatuh ke tangan musuh, sudah biasa melakukan bunuh diri. Mereka akan bunuh diri karena selanjutnya akan disiksa dan mungkin membongkar rahasia milik mereka dengan menggunakan doujutsu.

Mereka melakukan itu hanya untuk menghindari kebocoran informasi dari tubuhnya.

Walaupun sudah meninggal, mereka khawatir mayatnya akan diotopsi. Jadi itulah mengapa dia memilih untuk bunuh diri dengan cara meledakan dirinya.

"Seperti dugaanku." Pikir Sai.

Ini bukan seperti insiden biasa...

--- Bersambung ke Novel Sakura Hiden Chapter 02 Part 2 ---



Kembali ke Dafta Isi
Klik





Sumber DNI.

No comments:

Post a Comment